Rabu 29 Aug 2012 19:39 WIB

Kiai NU Disarankan Turun Tangan Soal Syiah di Sampang

  Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)
Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sosiolog LIPI Endang Turmudi mengimbau agar pemerintah menggandeng para pemimpin informal agar diterjunkan ke Sampang untuk meredam suhu ketegangan antara dua kelompok yang bertikai menyusul terjadinya kerusuhan di Sampang beberapa hari silam.

"Kepala desa dan pemimpin informal seperti para kiai Nahdlatul Ulama (NU) harus turun ke sana untuk mendamaikan," kata Sosiolog di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI saat di temui di Jakarta, Rabu (29/8).

Menurut dia, hal tersebut karena mereka yang lebih mengetahui bagaimana menyelesaikan kasus konflik tersebut dibandingkan pihak lain yang sekadar mengamati dari jauh.

"Orang Madura itu kalau dengan kiai hormatnya luar biasa, Insya Allah walau orang Madura itu berwatak keras, tapi kalau diajak bicara oleh pemimpin lokal, akan patuh," katanya.

Seperti diberitakan peristiwa penyerangan kelompok minoritas Islam Syiah di Desa Karang Gayam, Sampang terjadi Ahad (26/8) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara korban tewas dalam kerusuhan itu ada dua orang yakni Hamamah dan Husein. Kasus penyerangan atas kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang itu merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement