Rabu 29 Aug 2012 23:05 WIB

Karawang akan Memiliki Bandara Setara Soekarno Hatta

 Suasana di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Cengkaren, Banten, Rabu (15/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Suasana di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Cengkaren, Banten, Rabu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah berencana mempermudah akses menuju bandara baru di Karawang, Jawa Barat, dengan menghadirkan infrastruktur pendukung, yakni kereta api dan jalan tol.

"Akan ada 'toll road' juga kereta bandara dari Karawang ke Jakarta," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, pada acara Indonesia International Infrastructure Confrence and Exhibition 2012, Jakarta, Rabu.

Herry memaparkan infrastruktur pendukung ini akan memudahkan masyarakat yang akan menuju bandara baru tersebut. Bandara di Karawang direncanakan dibangun pada akhir 2015 mendatang. Kehadiran bandara baru ini menyusul kapasitas Bandara Soekarno-Hatta sudah tidak mampu untuk menampung para pengunjung.

"Ini [bandara di Karawang] untuk mengatasi kemacetan dan hiruk pikuk di Bandara Soekarno-Hatta," tuturnya. Menurutnya, kapasitas bandara di Karawang ini akan serupa dengan Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk tahap pertama, bandara di Karawang ini dapat menampung sebanyak 30 juta penumpang, yang melayani penerbangan domestik dan internasional. Bandara ini dibangun dengan tiga tahap.

"Akan ada tiga tahap. Nantinya, kebutuhan dana pembangunan berasal dari PPP (public private partnership)," tuturnya. Bandara baru di Karawang ini akan mengetengahkan "Eco Airport", karena lahan untuk mendirikan bandara tersebut merupakan wilayah hutan, di mana pemilik mayoritas sekitar 80 persen adalah Perum Perhutani.

"Untuk itu, kita akan bahas dengan Pemerintah Daerah setempat, Kementerian Kehutanan dan Perhutani untuk lahannya sendiri," paparnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement