Rabu 29 Aug 2012 23:29 WIB

PKS Bantah Dukung Foke Karena Mahar

Foke-Nara
Foke-Nara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah adanya penilaian dan isu bahwa keputusan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) karena adanya mahar.

Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq di Jakarta, Rabu, mengatakan, banyak faktor yang membuat PKS akhirnya memutuskan untuk? mendukung pasangan Foke dan Nara dan sama sekali tidak ada kaitan dengan mahar.

Mahfud mengatakan, salah satu alasan PKS karena adanya ketidakjelasan sikap calon gubernur yang diusung oleh PDIP dan Gerindra, Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai gubernur jika menang dalam pilkada sampai akhir masa tugasnya dan tidak berpikir untuk maju dalam Pilpres 2014 mendatang.

"Memang kita tanyakan padanya mengenai komitmen untuk menuntaskan jabatannya selama lima tahun jika menang dalam Pilkada DKI ini. Hal ini karena kita tidak mau nanti dukungan kita menjadi sia-sia karena bisa saja nanti baru satu tahun menjabat gubernur, dia meninggalkan jabatannya," katanya.

"Kalau kita berkoalisi tentunya masing-masing pihak harus bisa menghormati kontrak politik. Jokowi sendiri tidak ada konfirmasi mengenai hal itu, jadi kita anggap tidak setuju dengan syarat yang kita ajukan," ujar Mahfud.

Dia mengakui bahwa dulu dalam Pilkada Wali Kota Solo, PKS mendukung Jokowi. Itu karena dulu PKS melihat gagasan-gagasan Jokowi sangat bagus dan bisa diimplementasikan. "Tapi kita tidak mau orang yang diberikan amanah terus memburu jabatan yang lebih tinggi. Kita tidak mau hal itu menjadi tren atau gejala umum karena hal itu mencederai amanah yang diberikan," katanya.

Ketika ditanyakan bahwa mantan cagub dari PKS, Hidayat Nurwahid juga bakal meninggalkan jabatannya sebagai anggota DPR jika menang, Mahfud menjelaskan bahwa itu hal yang berbeda.

"Kalau Pak Hidayat berbeda posisinya dengan calon lain yang meninggalkan posisinya sebagai pemimpin langsung di daerahnya," katanya.

Alasan lainnya, menurut dia, juga dari hasil pemantauan kedua calon gubernur dan juga hasil pembicaraan dengan kedua pihak yang kemudian dianalisis dari berbagai sisi serta menggali informasi dari kalangan kader PKS dan simpul massanya membuat PKS akhirnya memutuskan untuk mendukung Foke.

Keputusan yang dibuat PKS, menurut dia, benar-benar berdasarkan pertimbangan yang komprehensif.?"Jadi semua informasi kami kumpulkan dari kedua pihak, baik dari para tokoh, masyarakat umum maupun simpul-simpul kader kami. Setelah kami analisis dan kami gali akhirnya mendukung Foke-Nara," katanya.

"Keputusan kami benar-benar berdasarkan pertimbangan yang komprehensif. Makanya kami pun lama memutuskan hal itu. Jadi??tidak benar ada sejumlah mahar yang diserahkan Foke kepada kami. Itu sangat tidak beralasan." katanya.

Tudingan yang diarahkan kepada PKS bahwa PKS akan mendapatkan beberapa kursi kepala dinas pun dibantah oleh Mahfud. Dia meminta agar orang-orang yang menggulirkan isu itu untuk mempelajari mengenai tata kelola pemerintahan daerah.

"Ini aneh kalau kami dituduh mendukung Foke karena katanya kami akan mendapatkan beberapa jabatan kepala dinas. Kepala dinas di pemerintah??daerah itu PNS dan PNS aktif tidak boleh berpolitik. Jadi bagaimana bisa kami mendudukkan politisi kami menjadi kepala dinas," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa sebelum memutuskan untuk mengusung kadernya maju dalam pilkada putaran pertama lalu, PKS sudah menjajaki untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mengusung Foke. "Kami sebelumnya juga sudah ada penjajakan untuk berkoalisi, tapi memang tidak jadi. Jadi ini meneruskan yang sebelumnya tertunda," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement