REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Nilai pasti kerugian akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, hingga kini belum dihitung. Namun diperkirakan kerugian mencapai angka miliaran rupiah.
Wakil Bupati Parigi Moutong, Kemal Nasir Toana mengatakan, pihaknya lebih mementingkan kebutuhan dasar korban dibanding menghitung kerugian.
"Prioritas utama massa tanggap darurat ini adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan dasar para korban," kata Wakil Bupati Parigi Moutong Kemal Nasir Toana yang dihubungi di Parigi, Kamis.
Kebutuhan dasar adalah menyangkut bahan makanan, pelayanan kesehatan dan juga air bersih. Rata-rata korban banjir bandang di daerah itu kehilangan rumah karena hanyut dan rusak, juga perabot dan perlengakapan rumah tangga hilang.
Selain itu persediaan bahan makanan dan perlengkapan dapur mereka juga dibawa banjir dan ada pula yang tertimbun lumpur dan kayu. Menyangkut kerugian, pemkab hingga kini belum mengiventarisasi.
"Yang pasti nilainya mencapai miliaran rupiah," katanya.
Sementara itu Kapolres Parigi Moutong AKBP Hondawantri Naibaho yang dihubungi terpisah mengemukakan bahwa Menko Kesra Agung Laksono dan beberapa menteri lainnya dijadwalkan mengunjungi lokasi bencana di Parigi Selatan pada Minggu (2/8).
"Rombongan akan terbang menggunakan helikopter dari Palu ke lokasi banjir," kata Hondawan yang dihubungi melalui telepon genggam saat sedang berada di Desa Boyantongo untuk mengawasi penanganan para korban dan pembersihan jalan yang tertutup lumpur dan sedimentasi serta persiapan penyambutan rombongan Menko Kesra.