Kamis 30 Aug 2012 11:04 WIB

Diperiksa KPK, Gubernur Riau Diam Seribu Bahasa

Rep: Asep Wijaya / Red: Djibril Muhammad
Rusli Zainal
Rusli Zainal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Provinsi Riau, Rusli Zainal, menjalani pemeriksaan penyidik KPK di gedung lembaga antikorupsi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (30/8). Kapasitas pemeriksaan atas dirinya itu adalah sebagai saksi untuk perkara dugaan suap perubahan Peraturan Daerah (Perda) No. 6 Tahun 2010 tentang venue menembak PON XVIII di Pekanbaru, Riau.

Rusli Zainal memasuki Gedung KPK sekitar pukul 09.00 WIB atau lebih cepat 30 menit dari waktu yang dijadwalkan. Gubernur Riau itu memenuhi panggilan penyidik KPK dengan mengenakan batik berwarna kuning dan celana panjang bahan berwarna hitam.

Sebagaimana sebagian besar saksi yang bungkam saat memasuki Gedung KPK, Rusli Zainal pun melakukan hal yang sama dalam perjalanannya menuju pintu masuk KPK. Dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun ketika melangkahkan kaki menuju ruang dalam Gedung KPK.

Dari pantauan Republika, Rusli Zainal sempat duduk di ruang tunggu KPK dan berbincang-bincang dengan seorang pria yang menemaninya datang ke Gedung KPK sebelum memasuki ruang penyidik. Selang 30 menit, Ketua Panitia Besar penyelenggaraan PON Riau itu terlihat memasuki sebuah koridor dalam gedung untuk menjalani pemeriksaan KPK.

Terkait pembangunan tempat perhelatan olah raga untuk PON di Riau, Gubernur Riau Rusli Zainal disebut-sebut memiliki kaitan dalam dugaan perkara pemberian dana sebesar Rp 1,8 miliar kepada anggota DPRD Riau.

Rusli Zainal disebut-sebut memberi perintahkepada Kadispora Riau yang kini menjadi tersangka, Lukman Abbas, untuk menghubungi pihak proyek yang kemudian mengupayakan pemberian uang lelah pelolosan proposal tambahan dana PON itu kepada anggota dewan Provinsi Riau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement