Jumat 31 Aug 2012 20:26 WIB

Ummu Kultsum, Sosok Wanita Terhormat (2)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

Mendukung suami

Sebagai pendamping khalifah, Ummu Kultsum dikenal setia dan berada di belakang memberi dukungan atas semua keputusan dan kebijakan suami.

Bahkan, tak segan cucu Rasulullah itu pun terjun langsung ke masyarakat untuk mendampingi Umar bin Khatab.

Suatu malam, sebagai seorang pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya, Umar menyamar sebagai orang biasa. Ia berkeliling di pemukiman sekitar Madinah. Kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin Umar untuk memastikan kondisi rakyatnya.

Di tengah perjalanan, langkahnya terhenti ketika dari bilik sebuah rumah terdengar suara perempuan merintih kesakitan. Di saat yang sama, seorang pria berwajah panik dan khawatir sedang berdiri di depan pintu rumah.

Umar memberi salam, lalu menanyakan kepada pria tersebut mengenai gerangan yang sedang terjadi. Pria asal Suku Badui itu enggan menjawab.

Dalam benak lelaki Badui itu, si penanya tak akan mampu berbuat banyak. “Pergilah kamu, semoga Allah merahmatimu sehingga mendapatkan apa yang kamu cari. Janganlah menanyakan sesuatu yang tidak ada gunanya bagimu,” katanya.

Pengusiran bernada halus itu tak membuat Umar tersinggung, apalagi emosi. Ia yakin, pria itu sedang kalut dan membutuhkan pertolongan. Sementara itu, ia tak tahu harus berbuat apa.

Umar dengan sabar kembali bertanya apa yang terjadi di dalam rumahnya. Pria itu pun akhirnya luluh, lalu menjawab kalau istrinya menahan kesakitan karena akan melahirkan. Tetapi, tidak ada yang bisa diandalkan untuk membantu proses persalinan.

Tidak berpikir panjang lagi, Umar bergegas pulang menemui istrinya. Sampai di rumah, Umar menyampaikan kepada Ummu Kultsum, apakah dia ingin mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT.

Tentu saja Ummu Kultsum tertarik dan penasaran mengetahui amalan-amalan apa yang dimaksud suaminya. “Katakan wahai Amirul Mukminin, kebaikan apa yang harus saya lakukan agar mendapat pahala yang dijanjikan Allah?” tanya Ummu Kultsum antusias.

Umar pun menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Dengan cekatan, Ummu Kultsum bangkit mengambil peralatan bersalin berikut perlengkapan bayi. Umar berinisiatif memanggul peralatan masak lengkap dengan makanan siap olah. Suami-istri ini segera menuju kediaman Suku Badui tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement