REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pacific Tsunami Warning Center mencabut peringatan tsunami untuk semua wilayah termasuk Indonesia pascagempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter di Filipina, Jumat, pukul 19.47.34 WIB.
"Peringatan tsunami sudah dicabut. Namun Posko BNPB masih melakukan pendataan terkait dampak yang ditimbulkan dan upaya di daerah," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya disebutkan, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk Filipina, Indonesia, dan Belau menyusul gempa berkekuatan 7,9 SR di 10.83 LU, 126.68 BT kedalaman 34 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Gefisika (BMKG) juga menyampaikan bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami di sejumlah negara termasuk Indonesia di mana potensi tsunami level siaga di Sorong dan Raja Ampat.
"BMKG telah menyampaikan informasi kepada Posko BNPB tentang potensi tsunami level siaga di Sorong dan Raja Empat," kata Sutopo.
Tsunami diperkirakan setinggi 0,5 m terjadi di Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat, pada pukul 23.00 WIT.
Dia mengatakan, Posko BNPB telah menyampaikan potensi tsunami kepada BPBD Sulawesi Utara, BPBD Maluku Utara, dan BPBD Papua Barat agar masyarakat menjauhi pantai.
"Masyarakat diimbau tetap tenang dan melakukan antisipasi. Posko BNPB terus melakukan pemantauan dan analisis tsunami," kata Sutopo.