REPUBLIKA.CO.ID, PALU --Harmoni kerukunan hidup umat beragama di Indonesia, menurut Menteri Agama Suryadharma Ali semakin jelas dapat dilihat di daerah-daerah mayoritas Kristen dan Islam. Dia mencontohkan, di Ambon yang merupakan mayoritas pemeluk agama Kristen, dulunya dikenal sebagai daerah konflik antarpemeluk agama, belum lama ini menjadi pusat kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran.
"Di sana ada salah satu kantor keuskupan yang masih baru dan belum dipakai sama sekali dijadikan tempat penampungan umat Muslim. Di sana tiap hari berkumandang ayat-ayat Alquran," kata Suryadharma, di Palu, Jumat (31/8)
Begitu halnya di Kendari, Sulawesi Tenggara, daerah yang mayoritas Muslim tersebut dijadikan tempat Pesparawi. Bahkan sebagian besar panitia Pesparawi tersebut dari umat muslim. "Di negara mana ada seperti itu," katanya.
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan faktor yang paling mengerikan di tengah membaiknya kerukunan umat beragama saat ini adalah adanya provokator.
Dia mengatakan, ada pihak tertentu yang tidak senang melihat harmoni kerukunan umat beragama yang sudah terbangun sehingga dikipas-kipas lagi agar mudah tersulut.
"Sekarang banyak ahli kipas dan ahli kompor. Ditambah lagi para pengamat yang belum melihat tempat kejadian sudah memberi komentar," katanya