REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY---Dua warga Palestina Sabtu pagi terluka pada saat Israel meluncurkan serangan udara di kamp-kamp pelatihan di wilayah kantong tersebut, kata sumber medis di Jalur Gaza.
Seorang juru bicara layanan medis dan darurat Gaza mengatakan dua warga sipil, masing-masing berusia 40 dan 25 tahun, luka-luka ketika satu jet tempur Israel menyerang kamp pelatihan sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, sebelah baratlaut Gaza city.
Satu serangan udara terpisah ditargetkan pada satu kamp pelatihan Al Ahrar, satu gerakan kecil yang dekat dengan Hamas. Tidak ada korban dalam serangan itu.
Satu pernyataan militer Israel mengkonfirmasi bahwa "pesawatnya menargetkan dua situs aktivitas teror di Jalur Gaza utara. Tembakan langsung dikonfirmasi."
"Tempat-tempat itu ditargetkan dalam menanggapi serangan roket terus menerus terhadap Israel selatan," kata pernyataan itu.
Serangan itu terjadi kurang sehari setelah sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza pada Jumat pagi dan menghantam satu rumah di Israel selatan, merusak atap dan membuat seorang wanita memerlukan penanganan karena syok.
Roket lain menimpa di wilayah Ashkelon pada Jumat pagi tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.
Satu kelompok Salafi mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua roket itu.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian roket yang ditembakkan dari Gaza dalam sepekan terakhir yang diakui oleh kelompok garis keras.
Meskipun telah terjadi gencatan senjata informal antara Hamas dan Israel, namun ketegangan meningkat secara berkala di perbatasan Gaza-Israel, dengan gerilyawan Palestina menembakkan roket ke negara Yahudi itu dan pembalasan militer Israel meluncurkan serangan udara di wilayah Palestina.
Serangan besar terakhir terjadi pada Juni, ketika para pejuang menembakkan lebih dari 150 roket ke Israel selatan, melukai lima orang, dan Israel membalas dengan serangan udara yang menewaskan 15 warga Palestina.