JAKARTA -- Dua pelaku teror penembakan anggota polisi dan pelemparan granat di pos polisi di wilayah Surakarta, Jawa Tengah akhirnya tewas ditembak polisi, Jumat (31/8).
Kejadian berawal dari baku tembak antara dua orang pelaku teror dengan anggota satuan tugas khusus antiteror Densus 88 di samping pusat perbelanjaan Lottemart di Jalan Veteran, Surakarta sekitar pukul 21.30. Sebelumnya saat akan ditangkap terjadi pergumulan di antara mereka.
Namun, menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar tersangka mencabut senjata api lalu menembak anggota Densus 88 Bripda Suherman. "Dua tersangka meninggal dunia di tempat, yaitu Farhan dan Mukhsin," katanya melalui pesan singkat kepada Republika, Sabtu (1/9).
Sedangkan Suherman meninggal dunia sesampainya di rumah sakit. Barang bukti yang disita polisi adalah satu pucuk pistol pietro bareta buatan Italia yang bertuliskan PNP Property Philipines National Police, tiga buah magazin, 43 peluru kaliber sembilan milimeter Luger dan sembilan holopoint CBC.
Sebelum Lebaran, Jumat (17/8), Pos Pengamanan Gemblegan di Pospam Lebaran di Jalan Brigjen Sudiarto Solo diserang sekitar pukul 01.00 WIB. Orang tidak dikenal menembaki pos tersebut. Akibatnya dua petugas jaga, Bripka Endro Margiyanto dan Brigadir Kukuh Budiyanto mengalami luka-luka. Di depan depan pospam, petugas menemukan sembilan selongsong peluru dan enam proyektil.
Hanya berselang satu hari setelah penembakan, terjadi ledakan di Pospam Gladak Jalan Jenderal Sudirman, Solo. Ledakan yang diduga berasal dari granat terjadi sekitar pukul 23.32, Sabtu (18/8). Granat dilempar oleh orang tidak dikenal yang berboncengan sepeda motor. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID,