Sabtu 01 Sep 2012 14:03 WIB

'Masyarakat Harus Jadi Mata dan Telinga Aparat'

 Sejumlah anggota Densus 88 menyisir lokasi penangkapan teroris di Weru, Sukoharjo, Selasa (25/1).
Foto: FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah anggota Densus 88 menyisir lokasi penangkapan teroris di Weru, Sukoharjo, Selasa (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Masyarakat harus menjadi mata dan telinga dari para aparat kepolisian menyusul terjadinya aksi teroris yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Penegasan itu disampaikan oleh mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

"Aparat harus bertindak tegas dalam hal ini, di samping itu juga masyarakat bisa memberikan informasi yang cepat kalau ada masalah seperti itu," katanya usai berkunjung ke SMAN 3 Yogyakarta, Sabtu (1/9).

Jusuf Kalla mengatakan, permasalahan ini tidak hanya bisa diselesaikan oleh aparat, tapi masyarakat juga harus menjadi mata dan telinga dari para aparat. "Kalau ada yang mencurigakan masyarakat mestinya juga harus peka, " katanya.

Menurut dia, aksi teroris yang terjadi di Solo itu tidak ada kaitannya dengan apa pun, melai murni tindakan teroris."Saya kira yang namanya teroris itu pasti ingin bertindak yang radikal yang ingin mengubah sesuatu apa itu keyakinan, ideologi," katanya.

Terkait dengan jatuhnya korban pada pihak Densus dalam baku tembak itu, dia meenyatakan prihatin dan berharap segara ada tindakan selanjutnya."Tentu kita sangat prihatin, tapi itu juga harus ada tindakan tegas selanjutnya, " katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement