REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Badan SAR Nasional mengerahkan satu unit helikopter untuk memantau lokasi kebakaran di lereng sebelah timur Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (UPT Pusdalops PB), I Gede Jaya Seratabarana, menyampaikan di Denpasar, Sabtu (1/9).
"Kami bekerja sama dengan Basarnas untuk mengerahkan satu unit helikopter yang didatangkan dari Surabaya guna memantau kebakaran di hutan Gunung Agung," Menurut dia, helikopter jenis Bolcow itu tiba dari Surabaya sekitar pukul 11.17 Wita dan telah siap untuk memantau lokasi kebakaran.
Helikopter itu diterbangkan dari Bandara Ngurah Rai ke kawasan gunung tertinggi di Pulau Dewata itu sekitar pukul 15.00 Wita dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Ia menambahkan bahwa helikopter tersebut akan berputar-putar di kawasan gunung setinggi 3.142 di atas permukaan laut itu selama sekitar dua jam dan kembali ke darat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan pemantauan dari udara itu untuk menentukan upaya teknis pemadaman dengan menggunakan helikopter.
"Helikopter itu untuk melihat secara teknis lokasi di lapangan yang bukan medan datar melainkan lereng gunung yang terjal sehingga nantinya bisa ditentukan apakah bisa dilakukan pemadaman melalui helikopter," ujar Indra.
Apabila setelah dilakukan analisa memungkinkan untuk dilakukan pemadaman dari udara, maka BPBD Provinsi Bali akan meminta bantuan dari pusat untuk penyediaan helikopter khusus yang mampu mengangkut tangki air sebagai pemadam, mengingat Bali belum memiliki helikopter khusus pemadam.
Sejauh ini upaya pemadaman masih dilakukan secara manual yakni dengan menggunakan kain basah dan memotong ranting pohon.