REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ketika masih muda, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengaku terkesan dengan pidato yang dilontarkan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno. Tak heran ia sampai dua kali menyebut nama Bapak Proklamator Indonesia itu saat berpidati di di hadapan 120 delegasi negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB).
Pada kesempatan itu, Khamenei mengutip pidato Bung Karno pada Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955. Nama proklamator itu kembali disebut Khamenei ketika menerima kunjungan Wakil Presiden Boediono di kediamannya di Teheran.
"Ayatullah Khamenei mengaku mendengar pidato Bung Karno ketika muda dan amat terkesan pada beliau," kata Boediono seperti dilansir kantor berita ABNA, Sabtu (1/9).
Soekarno adalah satu dari lima pendiri GNB, yakni Presiden Mesir Gamal Abdul Naser, Presiden Yugosloavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru, dan Kwame Nkrumah dari Ghana. Kepada Boediono, Khamenei menyatakan GNB memiliki potensi yang sangat besar untuk mempengaruhi konstelasi politik global.
Hal senada ditegaskan Boediono kepada Khamenei, "Gerakan Non-Blok harus memberikan kontribusi dalam peningkatan intensitas kerja sama ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat."