REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang akan menerbitkan buku kisah tragedi gempa 30 September 2009 yang merenggut korban jiwa 1.000 orang lebih.
Buku tersebut akan diluncurkan pada 30 September 2012, bertepatan dengan peringatan tiga tahun musibah gempa berkekuatan 7,9 skala Richter di kota tersebut dan beberapa kota lainnya, kata Wali Kota Padang Fauzi Bahar di Padang, Sabtu.
Ia menjelaskan, untuk mengisi buku tersebut, Wali Kota telah mengumpulkan semua pejabat dan instansi terkait untuk mendata para korban gempa di lingkungannya masing-masing. Para korban itu kemudian diminta menuliskan kisah duka yang dialaminya saat gempa, terutama biografi korban yang meninggal dunia dalam tragedi ini.
Dalam buku juga akan ditampilkan foto-foto korban saat masih hidup bersumber dari keluarga masing-masing dan lokasi-lokasi yang terkena dampak bencana.
Di Padang tercatat 382 orang korban meninggal dan ratusan lainnya luka berat, sedang dan ringan serta ribuan tempat tinggal penduduk hancur dan rusak akibat gempa yang terjadi sore hari itu.
Ia menyebutkan, setelah menerbitkan buku tragedi gempa, Pemkot Padang ke depan juga merencanakan membangun museum gempa di kawasan pusat perkantoran pemerintahan Kota Padang yang baru di Air Pacar, Padang By Pass.
Nantinya, museum itu akan menjadi salah satu bukti sejarah dan tempat orang yang ingin mengetahui tentang musibah tersebut sekaligus menjadi satu objek wisata baru di Kota Padang.
Peluncuran buku gempa akan dilaksanakan di Monumen Gempa Sumbar di Jalan Gereja kawasan dekat Taman Museum Adithiawarman Padang.