REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -— Kasus trafficking di Jabar, memperoleh perhatian khusus dari Kedutaan besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS). Hal tersebut, ditandai dengan kunjungan Duta Besar (Dubes) AS, Scot Marcel bersama isterinya, Mae Marcel, ke kediaman resmi Gubernur Jabar Gedung Negara Pakuan, kemarin petang.
Dalam pertemuan tersebut, baik Dubes maupun gubernur sepakat bekerja sama untuk mengambil langkah konkret dalam menekan angka trafficking. Menurut Marcel, ia sengaja membicarakan permasalahan perdagangan manusia atau human trafficking. Ia mengapresiasi kebijakan Gubernur Jabar dalam menangani permasalahan perdagangan manusia ini.
‘’Apa yang sudah dilakukan gubernur perlu mendapat dukungan. Begitu pun dengan langkah P2TP2A pimpinan Ibu Netty cukup bagus. Ini perlu dukungan serta kemungkinan kerja sama lebih lanjut,” ujar Marcel.
Menurutnya, selain bertemu khusus dengan gubernur, pihaknya juga menghadiri acara “Join The Fight Against Human Trafficking” yang digelar di Lapangan Gasibu. Ia berjanji, akan membantu Jabar dalam mengatasi permasalahan trafficking ini.
Menanggapi kerja sama itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memaparkan sejumlah kebijakan dan program terkait dengan masalah perdagangan manusia yang sudah dijalankan Pemprov Jabar. Selain mendirikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Pemprov juga melakukan upaya pencegahan dan edukasi agar masyarakat sadar akan bahaya perdagangan manusia.
Heryawan menilai, inti permasalahan tersebut akarnya adalah kesulitan ekonomi dan minimnya kualitas pendidikan. Sehingga ke depan, perlu ada upaya jangka panjang selain tindakan jangka pendek yang harus segera dilakukan. Untuk menekan angka trafficking, sambung Heryawan, Pemprov Jabar terus mengupayakan pendidikan yang terjangkau, pelatihan sumberdaya manusia dan kesempatan bekerja yang lebih luas.