REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Inflasi di Kota Bengkulu pada Agustus 2012 sebesar 1,76 persen. Namun, tahukah anda dari beberapa penyumbang inflasi, ternyata tingginya biaya sekolah pada tahun ajaran baru 2012, khususnya tingkat SLTA menjadi salah satu penyumbang tertinggi terjadinya inflasi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Djoko Santoso di Bengkulu, Senin (3/9). Tingginya biaya sekolah tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,38 persen. "Biaya masuk sekolah khususnya tingkat SLTA cukup tinggi sehingga menjadi penyumbang terbesar bagi inflasi Kota Bengkulu pada Agustus 2012," katanya kepada wartawan di Bengkulu, Senin (3/9).
Komoditas lain yang memberikan andil inflasi yakni angkutan udara sebesar 0,20 persen, beras dan ikan tongkol masing-masing 0,14 persen, jeruk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,10 persen. Selanjutnya angkutan antarkota memberi andil 0,08 persen, harga bayam 0,07 persen, udang basah 0,06 persen dan tempe memberi andil 0,02 persen.
Ia mengatakan inflasi Kota Bengkulu terjadi pada semua kelompok indeks harga konsumen yakni kelompok bahan makanan sebesar 2,65 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,48 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga 0,33 persen.
Selanjutnya kelompok sandang 2,39 persen, kelompok kesehatan 1,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 6,24 persen. "Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,53 persen," tambahnya.
Berdasarkan perubahan harga yang terjadi pada setiap komoditi, masing-masing indeks harga konsumen memberikan andil 0,77 persen dari kelompok bahan makanan, 0,09 persen dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, 0,06 persen dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.
Selanjutnya 0,17 persen dari kelompok sandang, 0,04 persen dari kelompok kesehatan, 0,39 persen dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta 0,24 persen dari kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil deflasi yakni daging ayam ras 0,49 persen, sepeda motor 0,05 persen, batu bata 0,04 persen, bawang merah 0,01 persen, semen 0,006 persen. Selanjutnya jengkol 0,005 persen, salak 0,003 persen, minyak goreng 0,003 persen, apel 0,003 persen dan seng sebesar 0,002 persen.