REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abu Bakar Ba'asyir diduga berada dibalik teror Solo, Jawa Tengah. Dugaan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyad Mbai. Ia menegaskan teroris di Solo, Jawa Tengah tidak baru sama sekali.
Bahkan, ia menyatakan masih ada kaitannya dengan jaringan lama. “Yang baru sih baru ditangkap. Jaringannya itu-itu juga. Komandonya tetap,” katanya saat ditemui Istana Kepresidenan, Senin (3/9).
Komandan dari jaringan itu, kata Ansyad, masih sangat kuat dan masih berkoar-koar. Secara tersirat Ansyad menyatakan pihak dibalik teror di Solo adalah nama lama yang sudah tak asing. “Ketiganya (teroris yang ditembak mati di Solo) tamatan Ngruki itu. Ditangkap itu baru keluar dari Ngruki,” katanya.
Ngruki dikenal sebagai pondok pesantren. Salah satu petinggi dari pesantren tersebut yakni Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. “Komandonya dari bos itu. Siapa bosnya?” tanya wartawan. “Iya (pelakunya JAT) itu dari Hisbah solo. Kemudian juga masuk di kelompok Mujahidin Jakarta. Bosnya yah tetap dia (Abu Bakar Ba’asyir),” seloroh Ansyad.