REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO -- World Association of Newspapers and News Publishers (WAN - IFRA) atau wadah surat kabar serta industri penerbitan berita internasional meminta kekerasan terhadap jurnalis harus segera diakhiri.
Hal tersebut disampaikan oleh President, World Editor's Forum, Denmark, Bjerager pada Senin, (3/9). WAN-IFRA meminta pihak berwenang Meksiko, khususnya Presiden terpilih Enrique Peña Nieto, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap kekerasan jurnalisme.
Organisasi ini telah mencatat kematian wartawan sebanyak 44 orang di Meksiko sejak tahun 2006. Lima wartawan Meksiko tewas tahun ini. Dalam rentang satu minggu, tiga wartawan dilaporkan tewas di negara bagian Veracruz, Meksiko.
Negara bagia Veracruz memang terkenal sebagai salah satu daerah terawan bagi wartawan di Meksiko dan di dunia. Wilayah ini merupakan kawasan peperangan antara dua geng narkoba Meksiko Kartel Zetas dan Gulf.
Kedua geng itu memperebutkan jalur penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. Sebelumnya, seorang wartawan bernama Victro Baez ditemukan tewas di Veracruz, Meksiko pada (14/6) lalu. Wartawan media cetak ini diduga merupakan korban kekerasan kartel narkoba setempat.