REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Sebagian warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, merasakan getaran gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Banyuwangi, Selasa dini hari.
"Getaran gempa sangat kuat karena sejumlah benda yang berada di dalam rumah bergoyang, namun getaran itu tidak lama," kata salah seorang warga di Perumahan Jember Permai, Kecamatan Sumbersari, Rini.
Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa itu berada di laut 301 kilometer Barat Daya Banyuwangi, dengan koordinat 11.07 derajat Lintang Selatan (LS) dan 113.86 derajat Bujur Timur (BT).
Gempa bumi tersebut terjadi pukul 01.23 WIB, dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) mencapai 10 km, namun tidak berpotensi terjadi gelombang tsunami.
BMKG juga merilis bahwa pusat gempa berada pada wilayah selatan Jawa, 301 km barat daya Banyuwangi, Jatiim, 308 km barat daya Denpasar, 315 km barat daya Badung-Bali, dan 956 km tenggara Jakarta.
Menurut Rini, anak-anak dan suaminya sempat keluar ke halaman rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, namun getaran gempa tidak lagi dirasakan saat seluruh keluarga berada di teras.
"Kekuatan getaran gempa kali ini lebih hebat dibandingkan gempa yang berpusat di Jember beberapa bulan lalu, namun alhamdulillah tidak ada kerusakan yang terjadi di dalam dan luar rumah," ucap istri PNS itu.
Ia mengaku, keluarganya tidak terlalu panik karena Kabupaten Jember sering diguncang gempa dan tidak ada kerusakan apapun karena pusat gempanya cukup jauh.
Getaran gempa Banyuwangi juga dirasakan oleh warga Jember di Kecamatan Kaliwates, bahkan sebagian warga sempat panik dan keluar rumah pada saat terjadi guncangan gempa yang cukup keras.
"Saya merasakan getaran gempa sekitar satu menit lebih karena kebetulan tempat tidur saya berada di lantai dua dan benda-benda yang berada di sekitar saya bergoyang," tutur Amalia.