REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kelompok yang melakukan sejumlah aksi teror di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu berencana merampok sejumlah toko emas di Pasar Klewer, Solo. Temuan itu terungkap dari hasil pemeriksaan terhadap seorang terduga teroris Bayu Setiono.
Pria yang berusia sekitar 23 tahun itu berhasil ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di kediamannya di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8) pekan lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan rencana mereka untuk merampok gagal karena melihat penjagaan yang cukup ketat di sekitar lokasi. Ia juga mengatakan Solo adalah kota pertama yang mereka incar.
Dua rekan Bayu, Farhan dan Mukhsin tewas ditembak anggota Densus 88 karena melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri dalam penggrebekan yang terjadi di Jalan Veteran, Tipes, Surakarta, pekan lalu.
Keduanya, kata Boy, adalah lulusan Pondok Pesantren Ngruki sehingga mereka akrab dengan kota Solo. Farhan lulus dari Ngruki pada 2007. Sedangkan Mukhsin adalah lulusan 2010. "Terlihat dari apa yang mereka lakukan, yaitu menembak petugas (aksi itu) perlu penguasaan lapangan," ujar Boy saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (4/9).
Dalam pemeriksaan terhadap Bayu terungkap pula rencana untuk membunuh polisi. Mereka, lanjut Boy, berencana menghilangkan nyawa polisi di manapun. Sasaran kota-kota lain belum terungkap. Bayu berperan dalam memalsukan nomor kendaraan yang dipakai selama aksi teror di Solo.