Selasa 04 Sep 2012 16:28 WIB

Organda: Angkot Dilarang, Masyarakat Kecil Jadi Korban

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
 Sejumlah mobil angkutan kota (Angkot) mengantre untuk menunggu penumpang di Terminal kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (7/7).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah mobil angkutan kota (Angkot) mengantre untuk menunggu penumpang di Terminal kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda), Soedirman, mengatakan jika angkutan dilarang maka yang dikorbankan adalah masyarakat menengah ke bawah. Angkot pada dasarnya merupakan angkutan di pinggir kota. Masyarakat, termasuk anak sekolah akan kebingungan.

 

Menurutnya, jika angkutan bus kecil dilarang, belum menjamin kesemrawutan di jalan akan hilang. Justru, tidak beroperasinya sejenis mikrolet akan mengubah paradigma masyarakat untuk berupaya membeli sepeda motor. Meski, sebenarnya secara ekonomi mereka belum siap. "Efeknya, jumlah sepeda motor akan meningkat," kata Soedirman, Selasa (4/9).

 

Sementara, penggantian dengan angkutan lainnya, seperti metromini tidak bisa diandalkan. Metromini atau kopaja yang merupakan jenis angkutan massal tidak bisa melewati jalan antar kampung atau jalan Kelas III dan IV. Dia mencontohkan ukuran bus sedang tidak bisa masuk jalan di lokasi tempat tinggalnya di Kelapa Gading.

 

Dia mengatakan, pemerintah harus tegas menegakkan aturan persyaratan angkutan umum harus berbadan hukum. Menurutnya, kalau memang tidak memenuhi persyaratan, angkot tidak boleh diberi izin jalan. Namun, di lapangan banyak yang mengajukan permohonan izin perorangan, bisa lolos.

 

Selain itu, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak dalam upaya penegakan disiplin berlalu lintas. Menurutnya, meskipun Organda melakukan sosialisasi atau pembinaan tidak akan digubris oleh anggotanya. Anggotanya lebih memilih menyelesaikan kepentingannya ke Dinas Perhubungan daripada melalui Organda terlebih dahulu. Karenanya, Organda tidak ada kemampuan untuk membantu pemerintah. “Fungsi Organda dikebiri,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement