REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang pria yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar, melalui pesan singkatnya, Rabu (5/9), mengatakan pria tersebut termasuk dalam daftar pencarian orang aksi teror Solo.
Firman digerebek di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2 Blok F2, Depok, Jawa Barat, Rabu, sekitar pukul 05.30 WIB. Ia diduga terlibat dalam penembakan pos pengamanan Lebaran Gemblegan, pelemparan granat di pos pengamanan Gladak, dan penembakan di pos polisi yang menewaskan seorang anggota polisi.
"Saat ini tersangka masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh penyidik Densus 88 Polri," ujar Anang.
Sebelum Lebaran, Jumat (17/8) sekitar pukul 01.00 WIB, Pos Pengamanan Gemblegan di Pospam Lebaran di Jalan Brigjen Sudiarto Solo diserang. Orang tidak dikenal menembaki pos tersebut. Akibatnya dua petugas jaga, Bripka Endro Margiyanto dan Brigadir Kukuh Budiyanto mengalami luka-luka. Di depan pospam, petugas menemukan sembilan selongsong peluru dan enam proyektil.
Hanya berselang satu hari setelah penembakan, terjadi ledakan di Pospam Gladak Jalan Jenderal Sudirman, Solo. Ledakan yang diduga berasal dari granat terjadi sekitar pukul 23.32, Sabtu (18/8). Granat dilempar oleh orang tidak dikenal yang berboncengan sepeda motor. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Pada Kamis (30/8) pukul 21.30 WIB, anggota Polsek Serengan Bripka Dwi Data Subekti (58 tahun) tewas akibat diberondong senjata api oleh dua orang pria tidak dikenal saat sedang bertugas di pos polisi Singosaren Coyudan di Jalan Rejiman Serengan, Surakarta. Hasil otopsi kepolisian menunjukkan ia tewas akibat tertembus empat peluru di bagian dada.