REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menanggapi isu teror yang kini dikhawatirkan terjadi di Bogor, seperti yang menimpa Solo beberapa waktu lalu, pihak keamanan setempat telah melakukan antisipasi. Seperti yang dilakukan oleh TNI Korem 061/Suryakencana yang dikomandani oleh Kolonel Infantri AM Putranto.
Putranto menjelaskan, jajarannya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian berpatroli bersama untuk mendeteksi kejahatan sejak dini. Selain itu, ia juga telah memerintahkan anggotanya untuk melakuka razia gabungan bersama dengan kepolisian ke tempat-tempat yang rawan kejahatan.
“Terakhir malam minggu kemarin kita lakukan operasi antiteror ini bersama dengan kepolisian, khususnya di wilayah Bogor,” kata Danrem Rabu (5/9) pagi.
Dia mengungkapkan, operasi antiteror sengaja diterbitkan guna menghindari dan meredam hal-hal yang sedang marak belakangan ini terkait terorisme. Ia memaparkan, Korem 061/Suryakencana memiliki lingkup pengamanan di tiga wilayah, yakni Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Di tiga wilayah tersebut Danrem menyatakan akan melakukan pengawasan ketat terhadap setiap indikasi timbulnya terorisme.
Danrem juga mengatakan, telah memerintahkan seluruh Komando Rayon Militer (Koramil) dan Komandan Distrik Militer (Dandim) di setiap wilayah untuk selalu bersiaga. Seluruh personil dikatakannya ada dalam kewaspadaan tinggi agar dapat bertindak cepat bila ada laporan mengenai terorisme di wilayah Bogor.
Disamping melakukan antisipasi secara militer, ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif guna menghadapi aksi terorisme ini. “Masyarakat dapat melapor bila mencium ada hal yang tidak beres di wilayahnya, terutama soal terorisme. Bila mneyadari ada yang tidak beres sesegera mungkin laporkan,” ucapnya.