REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan-serangan terhadap pejabat dan pasukan keamanan Irak menewaskan tiga orang dan mencederai empat lain, kemarin. Menurut beberapa sumber keamanan dan medis, serangan itu terjadi di kota Tuz Khurmatu, 175 kilometer sebelah utara Baghdad.
Di sana, seorang wanita hakim penyelidik dan seorang sersan polisi ditembak mati ketika mereka meninggalkan pengadilan di kota itu, kata seorang letnan kolonel polisi. Di sebelah utara ibu kota Irak tersebut, seorang anggota milisi penentang Al Qaidah tewas dan seorang lagi cedera dalam serangan penembakan terhadap sebuah pos pemeriksaan di Samarra.
Sementara itu, tiga anggota milisi itu cedera dalam serangan bom pada mobil mereka di kota Baladruz, 75 kilometer sebelah utara Baghdad. Mereka adalah anggota Sahwa (Kebangkitan), kelompok milisi suku Sunni yang beralih pihak ke pasukan AS memerangi Al Qaidah sejak akhir 2006. Aksi mereka membantu mengubah peta perang di Irak.
Menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas sumber-sumber keamanan dan medis, sepanjang Agustus 278 orang tewas dalam serangan-serangan di Irak. Berbagai serangan itu berlangsung setelah pemerintah Irak mengumumkan bahwa 325 orang tewas dalam kekerasan di Irak sepanjang Juli, yang menjadikannya sebagai bulan paling mematikan di negara itu dalam waktu hampir dua tahun.