REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) pada Rabu menuduh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah "memperburuk masalah nuklir di Semenanjung Korea."
Menurut kantor berita resmi KCNA, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam IAEA karena lebih berpihak pada kebijakan bermusuhan Washington terhadap Pyongyang, dan menambahkan bahwa kritik mereka terhadap pembangunan reaktor air ringan Korea Utara adalah "berdasarkan pandangan standar lama."
"Korea Utara, yang sah mengakses nuklir untuk mengatasi kebijakan bermusuhan terus-menerus AS, memiliki standar sendiri yang fungsi IAEA tidak bisa diterapkan sebagai fungsi terutama berkaitan dengan negara-negara non-nuklir," kata juru bicara itu.
IAEA mengatakan pekan lalu bahwa Korea Utara telah membuat "kemajuan signifikan" dalam pembangunan reaktor air ringan yang baru.
Para pengawas nuklir juga mengatakan dalam satu laporan baru-baru ini bahwa pembangunan reaktor Korea Utara dan kegiatan pengayaan uranium telah menimbulkan keprihatinan serius.