REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelaku pembuat bom rakitan, Muhammad Toriq, diduga terkait dengan Muchsin, Bayu, Farhan, dan Firman. Mereka masuk dalam kelompok teroris Solo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan hasil keterangan yang diperoleh pihak kepolisian menunjukkan Toriq diduga memiliki kaitan dengan peristiwa di Solo dan Depok.
"Namun, kami belum menemukan adanya peranan, posisi atau struktur diantara para terduga yang ditangkap belakangan ini. Tim Densus yang nantinya akan mengungkap benang merah tersebut," ujar Rikwanto, Kamis (6/9).
Rikwanto menjelaskan bahwa memang ada info poros kelompok teroris yang ada di Poso, Solo, dan Jakarta. Namun, hal tersebut masih ditelusuri lebih lanjut oleh tim Densus 88. Itu termasuk target sasaran dari kelompok tersebut.
Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (31/8) malam lalu. Dua orang terduga teroris tewas di tempat yakni Farhan dan Mukhlis.
Sementara, seorang anggota Densus 88 turut gugur dalam tugasnya yakni Bripda Suherman. Satu orang terduga teroris lainnya, Bayu, berhasil ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.
Pada Rabu (5/9) paginya, tim Densus kembali menggerebek sebuah rumah di Taman Anyelir 2, Cilodong, Depok, Jawa Barat. Petugas menciduk Firman yang masih terkait dengan kelompok di Solo.
Kelompok ini merupakan kelompok terorisme yang pernah bergabung dan melakukan latihan militer bersama Abu Sayaf di Mindanao, Filipina. Mereka kemudian masuk ke Indonesia dan melakukan aksi teror ke sejumlah pos kepolisian pada Agustus 2012.