REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kantor Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) diserang dan dirusak ratusan orang, Rabu (5/9) waktu setempat. Penyerang itu diduga buntut dari protes atas keputusan EFA.
Seperti dikutip dari Gulfnews, Kamis (6/9), para penyerang itu diduga fans garis keras atau 'ultras'. Mereka kecewa dengan keputusan EFA yang akan melanjutkan Liga Mesir pada 17 September mendatang.
Menurut keterangan saksi, para penyerang melampiaskan amarahnya itu dengan melempar petasan dan bom bensin ke Kantor EFA. Mereka juga sempat memecahkan kaca, mengambil piala dan dokumen di kantor tersebut.
Menteri Olahraga Mesir, Al Amri Farouk mengatakan serangan terhadap Kantor EFA tidak akan menghentikan rencana penyelenggaraan kembali Liga Mesir. Ditambahkannya, sembilan stadion militer telah disiapkan menjadi tuan rumah pertandingan di liga itu.
Al Amri menegaskan akan memberi sanksi berat bagi para perusuh tersebut. Kini, keamanan di sekitar Kantor EFA telah diperketat.
Selama beberapa bulan terakhir, Liga Mesir sempat vakum menyusul kerusuhan pada laga tim Al-Masry versus Al-Ahly di Port Said, pada Februari lalu. Akibat insiden itu, 75 orang dilaporkan tewas.