Terapi kanker
Patricia Skinner dalam bukunya “Unani-tibbi, Encyclopedia of Alternative Medicine”, mengungkapkan, dokter pertama yang berhasil melakukan terapi kanker adalah Ibnu Sina alias Avicenna.
Dalam “Canon of Medicine”, Ibnu Sina mengungkapkan salah satu metode bedah yang disertai pemotongan atau pembersihan pembuluh darah.
Prof Nil Sari dari Universitas Istanbul, Cerrahpasha Medical School dalam tulisannya berjudul "Hindiba: A Drug for Cancer Treatment” menuturkan, pada abad ke-12 M, ilmuwan Muslim bernama Ibnu Al-Baitar menemukan ramuan obat kanker atau tumor bernama "Hindiba". Obat kanker warisan peradaban Islam itu dipatenkan oleh Prof Nil Sari pada 1997.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode perawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.
Dalam tulisan berjudul “The Valuable Contribution of al-Razi (Rhazes) to the History of Pharmacy”, disebutkan bahwa kemoterapi pertama kali diperkenalkan seorang dokter Muslim legendaris bernama Al-Razi alias Rhazes (865 M-925 M) pada abad ke-10 M.
Al-Razi merupakan dokter yang pertama kali memperkenalkan penggunaan zat-zat kimia dan obat-obatan dalam pengobatan. Zat-zat kimia meliputi belerang, tembaga, merkuri dan garam arsenik, sal ammoniac, gold scoria, zat kapur, tanah liat, karang, mutiara, ter, aspal dan alkohol.