Kamis 06 Sep 2012 18:35 WIB

Palestina Merdeka Butuh Dukungan Negara Islam

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Karta Raharja Ucu
Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestina terus berupaya mendulang suara guna meningkatkan status kenegaraannya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dukungan itu digalang melalui negara-negara Arab dan Islam, serta 120 negara anggota Gerakan Non Blok (GNB).

Upaya meningkatkan status kenegaraan Palestina di PBB selalu deadlock alias menemui jalan buntu. Upaya itu selalu gagal lantaran Palestina mengajukan diri tidak lagi sebagai pengamat PBB, tapi juga memiliki hak suara. Karenanya, agar Palestina 'naik kelas' di PBB, dukungan sangat dibutuhkan negeri yang kini dalam jajahan Zionis Israel tersebut.

Keinginan Palestina tidak hanya untuk diakui di dunia global, tapi juga untuk meraih kemerdekaan. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dikabarkan akan menggencarkan usaha meraih dukungan pada akhir September mendatang.

"Bulan ini saya akan ke Doha untuk mendapat keputusan Majelis Umum PBB, KTT Islam dan KTT Gerakan Non Blok," kata dia kepada wartawan seperti disitat Reuters, Kamis (6/9).

Menurutnya, dukungan suara dari Majelis Umum PBB, yang membawahi sekitar 193 negara anggota, dinilai cukup menaikkan status Palestina menjadi pengamat nonanggota. Tapi untuk mendapatkan status itu mereka harus mendapat persetujuan Dewan Keamanan, dan Amerika Serikat (AS) yang mempunyai hak veto.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(QS. An-Nisa' ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement