REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sejak 4 Agustus 2012, negara-negara Liga Arab disebut Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengetahui permintaan dukungan Palestina menjadi negara kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB). Ketika itu Presiden Abbas akan meminta Majelis Umum PBB menaikkan status anggota negaranya di PBB.
Adalah Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki yang membongkar permintaan Presiden Abbas. Jika berhasil, Abbas akan meneruskan usaha agar Palestina mendapatkan status penuh. Salah satu pimpinan dari Organisasi Pembebasan Palestina sebelumnya mengatakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) bakal menunda rencana peningkatan status Palestina hingga pemilu di negara setempat rampung pada November.
Negara-negara Liga Arab berharap usaha tersebut dapat segera tercapai, terlebih mendapatkan status keanggotaan penuh. Presiden Mesir, Muhammad Mursi mengatakan pemerintahannya bakal mendukung setiap langkah inisiatif yang dilakukan Palestina. Termasuk mendapatkan status kenegaraan dari PBB. (baca: Palestina Merdeka Butuh Dukungan Negara Islam).
Mesir dan negara-negara Liga Arab lainnya pun sepakat akan berupaya mendorong Palestina agar diakui di kancah global. "Pentingnya ke Majelis Umum PBB untuk melindungi negara kami dari hukum internasional," tegas Abbas seperti disitat Reuters, Kamis (6/9). (baca: Kemerdekaan Palestina Terbentur Sanksi AS dan Israel).