Kamis 06 Sep 2012 21:19 WIB

Dirjen Migas Bantah Premium dan Solar Dilarang Dijual di Tol

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita H Legowo membantah adanya draf yang menunjukan premium dan solar bakal dilarang dijual di SPBU yang berada di jalan tol. Sebelumnya, premium dan solar kemungkinan dilarang dijual di jalan bebas hambatan untuk menekan semakin meningkatnya penggunaan BBM bersubsidi di Jakarta.

"Enggak begitu," tegasnya pada Republika melalui pesan singkat, Kamis (6/9). Ia pun menuturkan rencana pemerintah sekarang tetap pada penambahan kuota BBM berusbsidi, di mana wilayah yang kurang akan ditambah dengan pasokan baru. "Kami akan segera membicarakan penambahan kuota dengan DPR," ujarnya lagi. Ia menuturkan hal ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Ibrahim Hasyim enggan mengomentari hal ini. "Soal isu ini saya tidak mau komen," katanya.

Tapi ia mengatakan, dari dulu pemerintah memang sudah konsisten untuk mengurangi penggunaan BBM bersubsidi dan menambah konsumsi BBM nonsubsidi. Ia menuturkan untuk meningkatkan penggunaan pertamax sejumlah aturan memang pernah digodok.

"Misalnya di SPBU yang berada di kawasan elit, kita wajibkan menggunakan pertamax atau di jalan tol premium dikurangi," jelasnya. "Kan yang di jalan tol orang yang mampu bayar juga. Itu sudah lama itu," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement