REPUBLIKA.CO.ID, MANADO---Pascaletusan 26 Agustus 2012, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status siaga level III Gunung Soputan, di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
"Statusnya belum kami turunkan ke waspada level II. Masih siaga," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG Bandung, Kristianto.
Dia mengatakan, berdasarkan rekaman kegempaan, setelah terjadi gempa-gempa embusan mulai terekam lagi gempa-gempa guguran yang mengindikasikan Gunung Soputan sementara membentuk kubah lava dalam kawah.
"Ciri khas Gunung Soputan adalah membentuk kubah lava. Karena itu terekam gempa guguran," ungkapnya.
Dia mengatakan, aktivitas Gunung Soputan fluktuatif menurun, apabila dibandingkan dengan kegempaan yang terjadi pada saat terjadi letusan.
Meskipun begitu, kata Kristianto, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap data kegempaan yang setiap enam jam dilaporkan pos pengamatan gunung api Soputan, untuk dijadikan acuan penentuan status.
Dia mengatakan, hingga kini PVMBG Bandung masih melarang ada aktivitas mendekati kawah hingga radius 6,5 kilometer, untuk menghindari letusan tiba-tiba yang biasanya disertai dengan luncuran awan panas.
"Apapun aktivitasnya termasuk pendakian, dilarang memasuki radius 6,5 kilometer dari kawah. Rekomendasi ini diberikan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi statusnya masih siaga," ungkapnya.
Gunung Soputan kembali meletus pada 26 Agustus 2012, dua jam setelah PVMBG Bandung menaikkan statusnya pada pukul 20.00 WITA.
Letusannya memuntahkan material debu vulkanik, dan leleran lava pijar yang meluncur hampir ke seluruh penjuru kawah, saat itu area 6.5 kilometer dinyatakan tertutup.