REPUBLIKA.CO.ID, AHMETBEYLI - Sedikitnya 61 pendatang termasuk orang Palestina dan Suriah, lebih separuh dari mereka anak-anak, tewas setelah perahu mereka, yang kelebihan penumpang, tenggelam hanya puluhan meter dari pantai Aegea, Turki barat, Kamis (6/9), kata beberapa pejabat.
Tahsin Kurtbeyoglu, pejabat kabupaten pantai Menderes di Provinsi Izmir, memberitahu Reuters bahwa penyelidikan awal memperlihatkan perahu itu tenggelam sekitar fajar. Perahu tenggelam akibat kelebihan penumpang.
Tujuannya tidak jelas. Tapi, Kota Kecil Ahmetbeyli di Turki tempat perahu tersebut berangkat hanya berjarak beberapa kilometer dari pulau Yunani, Samos. Yunani adalah titik masuk yang umum bagi para pendatang dalam upaya mereka memasuki negara Uni Eropa.
"Jumlah seluruh korban tewas adalah 61 --12 lelaki, 18 perempuan 28 anak-anak serta tiga bayi," kata kantor Gubernur Izmir di dalam satu pernyataan sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.
Media Turki menyatakan penyebab banyaknya korban jiwa ialah perempuan dan anak-anak berada di bagian tertutup di bagian bawah perahu tersebut, kendati tak ada konfirmasi resmi mengenai itu.
Kurtbeyoglu mengatakan 46 orang sejauh ini telah diselamatkan, termasuk kapten perahu dan pembantunya, yang telah ditahan. Ia menyatakan tak ada mayat yang tersisa di dalam perahu dan ia menduga jumlah korban jiwa takkan bertambah.
Kantor Gubernur Izmir menyatakan para penyintas adalah warganegara Palestina dan Suriah dan mereka telah dibawa ke Ahmetbeyli untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Dua orang dirawat di rumah sakit.
Media Turki melaporkan tak ada warganegara Irak di perahu tersebut, kendati itu tak bisa dikonfirmasi.
Posisi Turki sebagai jembatan dari Asia ke Eropa, serta kekayaannya dibandingkan dengan negara tetangganya, telah lama membuatnya jadi tujuan dan tempat singgah bagi pendatang gelap dari Timur Tengah serta Afrika dan Asia Selatan.
Lokasinya juga berarti Turki adalah tujuan utama bagi penyelundupan manusia, kata Organisasi Internasional bagi Migrasi --yang membantu pemerintah memerangi migrasi gelap.