REPUBLIKA.CO.ID, Perihal masuk Islamnya Streich tersebut pertama kali diturunkan oleh surat kabar Swiss berbahasa Jerman, 20 Minuten, edisi 23 November 2009.
Pengakuan Streich yang dimuat oleh 20 Minuten itu kemudian dikutip oleh tabloid Swiss, Blick, pada hari berikutnya.
Sementara dalam edisi bahasa Inggris, kisah Streich ini pertama kali muncul di surat kabar Tikkun Daily edisi 4 Desember 2009.
Selama minggu-minggu berikutnya, kabar mengenai keislaman Streich beredar luas di berbagai blog dan situs berita Muslim meski dalam berbagai versi.
Hingga akhirnya kisah tersebut muncul di situs surat kabar Pakistan, The Nation, pada tanggal 30 Januari 2010. Di surat kabar The Nation, Streich digambarkan sebagai politikus utama di Swiss yang aktif terlibat propaganda anti-Islam yang kemudian tiba-tiba menyadari kesalahannya dan memilih untuk masuk Islam.
Laporan yang diturunkan The Nation ini sontak membuat gempar publik Swiss selain menciptakan kehebohan dalam politik di negara itu. Namun, hanya kepada 20 Minuten Streich mengungkapkan kisah sebenarnya bagaimana perjalanannya dalam menemukan hidayah.
Kepada 20 Minuten, Streich mengungkapkan sebelum referendum digelar, ia telah mengundurkan diri sebagai politisi SVP di Kota Bulle. Alasan pengunduran dirinya adalah karena ia memeluk Islam.
Keyakinan barunya ini, menurut Streich, telah dianutnya sejak dua tahun lalu. Selama dua tahun itu, Streich merahasiakan identitas agamanya kepada SVP. Dan meskipun menjadi anggota SVP, ia tidak ikut mengusulkan larangan pendirian menara masjid di Swiss.
Namun, diakui instruktur militer ini, ketika sentimen anti-Islam semakin gencar di Swiss, ia tidak bisa menahannya lagi. Akhirnya, Streich pun memilih untuk mengundurkan diri dari partai pada tanggal 10 November 2009 dan mengumumkan secara terbuka tentang keislamannya. Setelah tidak lagi bergabung dengan SVP, kini Streich ikut serta membangun Partai Demokrat Konservatif di wilayah Freiburg.