REPUBLIKA.CO.ID, JAKART - Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Adityawarman membeberkan mengenai minimnya kesadaran mayoritas masyarakat pengguna kartu e-Toll untuk mengisi ulang kartunya. Ia menilai kebanyakan masyarakat pengguna jalan tol lebih memilih untuk membeli kartu lagi karena harganya terjangkau.
"Harga e-Toll Card ini murah. Karenanya orang memilih beli lagi, dibandingkan harus 'top-up' (isi ulang)," ungkap Adityawarman ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/9).
Ia menduga, beberapa pengguna e-Toll Card memiliki kartu lebih dari dua, disebabkan harga kartu ini cukup murah. Di sisi lain, Bank Mandiri sebagai pionir e-Toll Card tersebut sudah menyediakan 6.000 tempat untuk mengisi ulang kartu.
Adityawarman menawarkan solusi untuk meningkatkan pemakaian e-Toll Card adalah dengan memperbanyak gardu e-Toll serta mengurangi jumlah gardu yang biasa. Saat ini, Jasa Marga memiliki 50 Gardu Tol Otomatis (GTO), yang tersebar di ruas tol BUMN jalan tol tersebut.
"Bila ada 10 gardu, maka delapan gardu akan kami buat sistem e-Toll Card, sedangkan dua lainnya adalah gardu biasa. Ini paling ekstremnya," tuturnya.
Selain itu, ia juga berencana mengusulkan kepada Bank Mandiri untuk memperbanyak tempat pengisian ulang kartu e-Toll. "Namun, kembali lagi ke masyarakatnya. Apakah mau isi ulang atau beli yang baru lagi," pungkasnya.