REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengemukakan PT Dirgantara Indonesia telah memperoleh proyek senilai Rp 7 triliun yang harus diselesaikan dalam tiga tahun. Ia mengatakan, Jumat,   bahwa PT DI mengakui dalam sejarah perusahaan belum pernah mendapatkan pekerjaan sebanyak itu.

Pesanan berdatangan dari luar negeri baik untuk pesawat terbang maupun komponen pesawat. Proyek itu meliputi pembuatan pesawat jenis sayap tetap CN-212, 68 helikopter serta pembuatan komponen pesawat komersial untuk Airbus A320, A330, A340, A380, dan A350.

"Jadi kalau lihat pesawat Airbus A380 yang gagah itu, bagian dari sayapnya buatan Bandung dengan kontrak 'lifetime'," tutur Dahlan ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN.

Dahlan mengklaim, sepanjang perusahaan Airbus masih aktif, maka diperkirakan terus memesan komponen maupun pesawat dari PT DI.

Selain Airbus, PT DI juga menjadi subkontrak dari Boeing. Dalam kerja sama ini, pihak Boeing di Amerika Serikat memesan komponen dari Korea dan pemasok dari Korea menginginkan komponen buatan PT DI.

Dahlan menyebutkan, PT DI juga akan menerima pekerjaan pembuatan pesawat dari Spanyol. Pihak Spanyol akan mengirimkan beberapa komponen pesawatnya ke PTDI. Saat ini, terdapat 25-50 insinyur PT DI yang tengah berada di Spanyol untuk mendalami teknologi pembuatan CN-295.

Ikuti Whatsapp Channel Republika