Sabtu 08 Sep 2012 01:16 WIB

Lufthansa-UFO Rekonsiliasi

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Dewi Mardiani
Aksi mogok kru kabin maskapai Lufthansa membuat ribuan penumpang terlantar. (ilustrasi)
Foto: AFP
Aksi mogok kru kabin maskapai Lufthansa membuat ribuan penumpang terlantar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT  --  Perusahaan maskapai penerbangan Lufthansa akhirnya melakukan rekonsiliasi dengan para karyawannya yang sepekan terakhir ini melakukan aksi mogok kerja di sejumlah bandara utama di Jerman. Perusahaan tersebut berjanji akan menghentikan sistem kerja outsourcing serta menaikkan gaji para awak kabinnya.

Juru bicara Lufthansa, Klaus Walther, mengatakan pihaknya telah menawarkan penghentian kontrak dalam waktu tertentu dan menyetop pemakaian staf sementara. Akan tetapi pihaknya hanya bisa menawarkan kenaikan gaji sebesar 3,5 persen saja.

Organisasi yang membidani pemogokan tersebut, UFO, sebelumnya meminta Lufthansa tidak lagi melakukan outsourcing atau menggunakan pekerja sementara seperti yang terjadi di Bandara Berlin. UFO juga menginginkan kenaikan gaji sebesar 5 persen serta pemberian asuransi.

Serikat yang merepresentasikan dua per tiga dari total 19 ribu awak kabin Lufthansa tersebut menyatakan, tiga tahun terakhir ini sama sekali tidak pernah ada kenaikan gaji. Seperti dilansir BBC, para awak kabin pekan lalu telah memulai aksi mogok kerja di sejumlah bandara utama di Jerman seperti Frankfurt, Berlin, dan Munich.

Aksi tersebut mempengaruhi setidaknya sebanyak 900 penerbangan dan menyebabkan rusuh di kalangan para calon penumpang. "Dari rata-rata 1.800 penerbangan Lufthansa pada hari normal, hanya setengahnya saja yang akan terbang," kata Walther. "Semua jenis penerbangan di seluruh wilayah Jerman telah terpengaruh," tambahnya.

Sebanyak 43 ribu pelanggan Lufthansa terganggu akibat pemogokan tersebut. Pada Selasa (4/9), sebanyak 15 ribu calon penumpang di antaranya bahkan terpaksa menginap di ruang tunggu bandara dengan memakai tempat tidur sementara. Lufthansa menyatakan telah memindahkan sejumlah penumpang ke penerbangan lain. Mereka juga berjanji akan segera melakukan pelayanan sesegera mungkin setelah aksi mogok tersebut berakhir.

Lufthansa adalah maskapai terbesar di Eropa yang saat ini tengah melakukan pemotongan biaya program sebesar 1,5 juta euro untuk mengatasi masalah kenaikan bahan bakar serta mengimbangi persaingan dari maskapai murah dari negara-negara Teluk. Pada kuartal dua lalu, Lufthansa melaporkan penurunan sebesar 24 persen dari keuntungan tahun lalu sebesar 229 juta euro. Pada bulan Mei lalu, maskapai tersebut mengumumkan akan memecat sebanyak 3.500 pegawai kantornya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement