Jumat 07 Sep 2012 19:01 WIB

Lulusan Madrasah Pakistan Dipersulit Masuk Perguruan Tinggi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Entah atas dalih mencegah perkembangan kelompok militan atau alasan lain, siswa lulusan madrasah Pakistan dipersulit untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sejumlah universitas dan lembaga pendidikan negara diduga telah memberlakukan kebijakan yang melarang siswa madrasah untuk mendaftar.

Sekretaris Ittehad Tanzhimate-e Madaris (Organisasi Persatuan Madrasah), Qari Janif Jalindhari mengungkap tidak ada kebijakan tertulis atau instruksi dari pemerintah soal masalah itu. Mereka diduga mengadopsi cara baru agar mencegah siswa madrasah masuk ke perguruan tinggi. 

"Mereka diberikan tes yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Mereka justru dipaksa mengerjakan tes matematika, ilmu pengetahuan umum dan alam, sastra Inggris dan lainnya," papar dia seperti dikutip onislam.net, Jumat (7/9).

Siswa madrasah ketika lulus mendapat gelar setara diploma. Dengan bermodal ijazah madrasah, mereka bisa melanjutkan jenjang sarjana dan pascasarjana. Hanif yang juga menjabat Sekretaris Wifaq-ul-Madaris (Dewan Madrasah Pakistan) menilai akibat kebijakan itu ratusan siswa madrasah gagal menempuh pendidikan yang lebih tinggi.