Jumat 07 Sep 2012 22:50 WIB

Para Filsuf Muslim (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)

Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad At-Tusi Al-Ghazali. Ia merupakan ulama terkemuka yang amat berpengaruh di dunia Islam, terutama di kalangan Suni.

Al-Ghazali lahir di Desa Gazaleh, dekat Tus. Ia belajar di Tus, Jurjan, dan Nisabur. Ia kemudian bermukim di Mu’askar selama lima tahun dan di Baghdad selama lima tahun berikutnya.

Di sana ia menjadi pemimpin dan guru besar Madrasah Nizamiyah Baghdad. Di sana pula ia berupaya keras mempelajari filsafat dan menunjukkan pemahamannya tentang filsafat dengan menulis buku berjudul “Maqasid Al-Falasifah” (tentang pemahaman-pemahaman para filsuf).

Ia dikenal karena kemampuannya mengkritik argumen-argumen kaum filsuf dengan menulis buku “Tahafut Al-Falasifah”. Buku tersebut ia tulis dalam rangka memberikan kesan tentang kelemahan atau kekacauan pemikiran-pemikiran para filsuf Muslim, seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina.

Semasa hidupnya, Al-Ghazali dikenal sebagai fakih, mutakalim, dan sufi. Ia mahir berbicara dan amat produktif dalam mengarang. Karya tulisnya lebih dari 228 buku dan risalah. Karya tulisnya yang paling populer di dunia Islam adalah “Ihya Ulum ad-Din” (Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama).   

Ibnu Rusyd (520-595 H/1126-1198 M)

Salah satu filsuf Muslim yang muncul di belahan barat adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Ruysd. Ia berasal dari keluarga hakim. Ia lahir di Cordoba dan wafat di Marakech. Ia dikuburkan di sana, tapi tiga bulan setelah itu jenazahnya dipindahkan ke Cordoba.

Ibnu Rusyd menguasai berbagai bidang ilmu, seperti fikih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika, dan filsafat. Ia berhasil menjadi ulama dan filsuf yang sulit ditandingi. Ia juga pernah menjadi hakim di Cordoba pada 1171 M. Ibnu Rusyd juga pernah menjadi dokter istana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement