Sabtu 08 Sep 2012 23:33 WIB

Terlalu Terekspose, Anggota SEAL Opsus Bin Ladin Dimejakan

Pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEAL, yang disebut-sebut menjadi inti pasukan penyergap yang menewaskan Osama bin Laden
Pasukan khusus Angkatan Laut AS, Navy SEAL, yang disebut-sebut menjadi inti pasukan penyergap yang menewaskan Osama bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, Keterkenalan SEAL Tim 6 akibat serbuan media, berbalik arah menggigit mereka. Sejak bertanggung jawab atas pembunuhan perompak Somalia dalam penyelamatan berbahaya, hingga serbuan ke tempat tinggal Usamah bin Ladin, Tim 6 SEAL dibanjiri dengan perhatian media. Film, buku, liputan berita secara bergelombang membawa satuan yang dulu identik sebagai unit rahasia menjadi bahan diskusi publik paling terdepan.

Mungkin yang paling terkenal yakni penuturan salah satu anggota SEAL yang tak lagi anonim, Matt Bissonnette, lewat bukunya No Easy Day (Tiada Hari yang Mudah). Semuanya memiliki konsekuensi. Dalam satu laporan yang ditulis Daily Mail, Angkatan Laut AS kini bahkan 'memejakan' banyak anggota dalam komando tersebut, termasuk pelaku operasi khusus di Tim 6 SEAL. Tidak ada alasan jelas mengapa mereka tak lagi diterjukan dalam operasi khusus dan alih-alih dimejakan, sebab tak pernah ada pernyataan resmi. Namun dari penuturan orang dalam ada beberapa penjelasan masuk akal yang menjadi alasan.

Mantan petinggi sekaligus operator dalam SEAL, dalam bukunya 'No Easy Op' (Tak Ada Operasi Mudah) menawarkan analisis terhadap buku kontroversial Matt Bissonette. Berikut nukilan yang memberi gambaran mengapa sebagian anggota unit operasi khusus dimejakan dan tak lagi diturunkan ke lapangan.

"Kami sudah mengetahui beberapa anggota dari Tim Enam SEAL yang ditarik dari siklus penugasan dan operasi rutin karena menghadapi situasi pascarilis No Easy Day. Kini mereka hanya duduk di sana, di balik meja. Situasi ini akan mempengaruhi bagaimana SEAL merencanakan operasi ke depan. Dalam opini kami, seluruh komando akan dimejakan pula karena konsekuensi situasi ini sangat serius." Meski, orang dalam yang menyebut dirinya Webb menyatakan kisah No Easy Day yang diterbitkan bukanlah operasi terbaik yang pernah dieksekusi SEAL.

Seperti halnya Admiral McRaven (admiral AL AS yang merencanakan dan pemimpin operasi penyerbuan Usamah bin Laden) yang cukup cerdas untuk mengetahui apa yang harus dibagi dan mana yang harus tetap disimpan, (Bissonnette), kata Webb, juga cukup hati-hati dengan No Easy Day untuk tak membiarkan fakta-fakta tidak dimuat, meski tidak berbahaya sekalipun. Tujuannya agar tak mempertaruhkan informasi keamanan nasional yang sensitif. "Alih-alih ia menggambarkan esensi seperti apa itu menjalani kehidupan seorang pelindung bagi kebebasan semua orang yang kita sayangi."

Meski demikian, tak setiap orang, terutama petinggi militer AS setuju dengan publikasi No Easy Day. Beberapa anggota lain mengisyaratkan Bissonnette kini ditempatkan di balik meja dan tak lagi diturunkan bersama koleganya dalam operasi karena menerbitkan buku tersebut. Bisa jadi itulah konsekuensi dari unit operasi khusus---yang mengutamakan kerahasiaan, bahkan identitas diri--bila terlalu terekspose oleh publik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement