Ahad 09 Sep 2012 11:39 WIB

Polisi Amankan Enam Orang Pasca-Ledakan di Beji, Depok

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Djibril Muhammad
Salah seorang korban cedera dalam ledakan yang terjadi di Jl.Nusantara Raya, Beji, Depok, Sabtu (8/9) malam.
Foto: Republika/Rusdi Nurdiansyah
Salah seorang korban cedera dalam ledakan yang terjadi di Jl.Nusantara Raya, Beji, Depok, Sabtu (8/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polres Depok mengamankan enam orang yang dianggap bisa memberikan keterangan mengenai ledakan keras yang terjadi di Depok, Sabtu (8/9).

Keenam orang tersebut adalah Nanut Triaman kelahiran Cirebon, 22 Februari 1950, Bagus Kuncoro kelahiran Jakarta, 22 Februari 1992, Taufik kelahiran Jakarta, 7 Juni 1980, Wulandari kelahiran 28 Oktober 1985 dan seorang pemilik warung Fajaruddin, kelahiran 16 Juni 1985.

Dalam insiden tersebut Bagus mengalami luka di tangan akibat terkena percikan. Sedangkan satu orang yang diduga sebagai pemilik bom rakitan di Tambora, Jakarta Barat Muhammad Toriq (32 tahun) juga ikut diamankan. Ia mengalami luka parah dan sempat dirawat di RS Mitra, Depok.

Sebelumnya, warga Jalan Teratai 7 RT 02 RW 04 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, dikejutkan dengan penemuan yang diduga sebagai rangkaian bom rakitan, Rabu (5/9) sekitar pukul 14.30 WIB. Penemuan bom rakitan tersebut bermula saat warga melihat kepulan asap yang berasal dari rumah Iyot (60 tahun). Rangkaian bom itu diduga milik putranya, Toriq. Usai penemuan tersebut Toriq diketahui telah meninggalkan kediaman orang tuanya.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar melalui pesan singkatnya, Ahad (9/9), mengatakan telah terjadi dugaan ledakan bom di Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara di Jalan Nusantara Raya Nomor 2 RT 04 RW 13 Kelurahan Beji, Depok, Sabtu (8/9) sekitar pukul 21.20 WIB.

"Keterangan sementara Fajaruddin dan Bagus melihat dua orang setengah berlari meninggalkan lokasi kejadian. Satu orang yang mengenakan kaos terluka di bagian punggung, sedangkan satu lagi mengenakan jaket," ujar Anang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement