Ahad 09 Sep 2012 12:29 WIB

Salah Satu Korban Ledakan di Beji, Depok, Diduga Thariq

Rep: Andi Ikhbal / Red: Djibril Muhammad
Salah seorang korban cedera dalam ledakan yang terjadi di Jl.Nusantara Raya, Beji, Depok, Sabtu (8/9) malam.
Foto: Republika/Rusdi Nurdiansyah
Salah seorang korban cedera dalam ledakan yang terjadi di Jl.Nusantara Raya, Beji, Depok, Sabtu (8/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJI - Seorang korban ledakan di Jalan Nusantara, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9) yang kini di rawat di Rumah Sakit Polri, Jakarta diduga Thariq. Namun pihak kepolisian belum berani mengungkapkan jati diri korban yang sebenarnya.

Kepala Bagian Penangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri, Brigadir Jendral Boy Rafli Anmar mengatakan, sampai saat ini para korban masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh tim kedokteran forensik. Kemudian, seorang korban yang diduga thariq, sedang menjalani tes DNA. "Hasil tes tersebut disamakan dengan orang tua (ibu) dari tersangka Thariq," kata Boy pada wartawan, Ahad (9/9).

Selain itu, Boy juga menyebutkan, saat ini polisi telah mengumpulkan sebelas orang saksi yang merupakan warga di kawasan tersebut. Menurut hasil olah TKP yang didapat, Boy menyimpulkan, bangunan tersebut awalnya digunakan sebagai sarana pengobatan tradisional dan penjualan obat herbal.

Boy juga menyebutkan, warga yang ada di dalam rumah tersebut baru sekitar satu bulan menempati bangunan itu. Menurut informasi yang himpun Republika, pihak RT dan RW telah mendata warga yang tinggal di sana.

Kemudian, kepolisian juga sudah menyiapkan pasukan untuk melakukan penggerebekan di tempat tersebut. "Namun barang dan bahan-bahan peledak baru sampai sekitar 24 jam yang lalu di lokasi kejadiaan," kata Boy.

Bahan-bahan tersebut antara lain, campuran bahan kimia, batu baterai, senjata api rakitan, dua buah granat, dan alat-alat perakit bom lainya. Peristiwa ledakan yang terjadi Depok semalam tidak memakan korban dari warga sekitar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement