REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sekitar 500 orang dari kalangan Muslim, Kristen, dan Yahudi menggelar aksi demonstrasi di Berlin. Mereka memprotes aturan larangan sunat di Jerman.
Dalam aksi yang digelar Ahad (9/9) itu, para demonstran menyebut kebijakan larangan tersebut melanggar hak asasi manusia. Mereka membentangkan spanduk yang menyebut kebijakan tersebut sebagai kesewenangan kekuasaan kolonial.
Aksi ini menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle. Menurut dia, perdebatan tentang sunat ini telah mencemarkan nama baik Jerman di mata dunia.
"Saya sangat khawatir terhadap perdebatan ini. Saya tidak dapat dimengerti oleh siapapun di luar negeri," kata dia seperti dilansir Arabnews.
Para diplomat juga menilai kebijakan ini merupakan bencana bagi citra jerman di mata komunitas internasional. Hal ini terutama terkait masa lalu Jerman atas perlakuan rasis rezim NAZI pimpinan Adolf Hittler.
Pada Juli lalu, Pengadilan Cologne menetapkan putusan larangan bersunat. Sunat dinilai sebagai prosedur yang menyakitkan dan berbahaya bagi tubuh.