Senin 10 Sep 2012 16:34 WIB

Pria yang Kabur di Depok Ternyata Toriq

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Muhammad Toriq (kanan).
Foto: Republika/Rizky Jaramaya
Muhammad Toriq (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang dari dua pria yang melarikan diri usai ledakan keras di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9) malam, ternyata adalah buronan Muhammad Toriq (32 tahun). Ia menjadi buruan aparat polisi setelah bom rakitan di kediamannya di Tambora, Jakarta Barat, pekan lalu, mengeluarkan kepulan asap.

Toriq kini telah menyerahkan diri. Saksi mata di lokasi kejadian di Jalan Nusantara Raya Nomor 63, Beji, Kota Depok, Jawa Barat mengatakan sempat melihat dua orang yang meninggalkan lokasi dengan tergesa-gesa sesaat setelah ledakan pada Sabtu (8/9) pukul 21.25 WIB. Keduanya dalam keadaan terluka.

Dari hasil pemeriksaan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar memastikan salah satu dari mereka adalah Toriq. "Penyidik kita masih mendalami keterangan Toriq mengenai siapa yang mengendalikan dia," ujar Boy, Senin (10/9).

Polisi juga masih mencari tahu apakah Toriq mempunyai kaitan dengan korban ledakan Depok yang kondisinya masih kritis di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Setelah kondisi orang tersebut membaik, penyidik akan menggali keterangan. Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap rekan Toriq yang mengantarkan bahan peledak ke rumahnya. Begitu juga dengan asal berbagai bahan kimia yang ditemukan di sana.

Disinggung mengenai keterkaitan Toriq dengan kelompok Solo dan Ambon, Boy belum mau berkomentar banyak sebab masih perlu pendalaman.

Dalam ledakan di Depok, polisi mengamankan tiga buah granat berjenis nanas, manggis, dan asap; satu pucuk senjata bareta dengan 17 butir peluru; dua pucuk senjata enggran (jenis serbu) dalam bentuk masih rangkaian; 50 butir peluru kaliber 9,9 milimeter; 30 butir peluru 2,2 milimeter buatan Pindad; lima buah baterai 9 volt; serta satu laptop.

Selain itu, kepolisian juga berhasil satu buah telepon genggam, satu peredam senjata, enam buah switching dalam rangkaian, enam buah paralon 1/4 inci sudah terisi rakitan bom, bahan peledak jenis serbuk (black powder potassium), HP ledak, tool kit, gambar pejera, laras, dan magazine manual, satu unit detonator elektrik, dan kabel serabut tunggal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement