Senin 10 Sep 2012 17:25 WIB

Indonesia Jadi Tuan Rumah Penyelamatan Warisan Budaya

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
TMII
Foto: Indonesia.go.id
TMII

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Indonesia menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan penyelamatan warisan budaya tak benda. Workshop yang baru pertama kali dilakukan di kawasan Asia Tenggara ini akan diselenggarakan selama dua hari tanggal 10 sampai 12 September 2012 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Gatot Gautama mengatakan melindungi warisan budaya tak benda merupakan tanggung jawab penting dan mendesak bagi pemerintah. Karenanya, kata dia, melalui pertemuan ini diharapkan terjadi penukaran informasi dan pengalaman antarnegara peserta. “Perlu kerja sama bilateral, regional, dan internasional,” kata dia, Senin (10/9).

 

Menurutnya, melalui workshop oleh International Information and Networking Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pasific Region (ICHCAP), negara-negara peserta dapat memperluas pengetahuan dan wawasan dari negera lain dan pakar. Harapannya, setelah workshop, akan lahir rencana aksi untuk melindungi warisan budaya tak benda mengingat Asia Tenggara kaya akan budaya.

 

Gatot mengatakan, melalui pertukaran positif yang terjadi dapat dihasilkan rumusan yang dapat diadopsi oleh negara peserta melalui kesepakatan komunikasi. Pihaknya mengingatkan agar para peserta yang hadir dari perwakilan ASEAN, UNESCO, dan para pakar internasional dari ICHCAP, bisa menghasilkan cara melindungi warisan budaya tak benda.

 

Tujuan pertemuan ini di antaranya mengidentifikasi isu penyelamatan warisan budaya tak benda dan mendiskusikan pencarian solusinya. Kemudian, kata dia, diharapkan dapat terbangun kerja sama dan jejaring antar peserta, serta mendapatkan cara perlindungan dari para pakar

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement