REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WHO) berencana mengoperasikan tiga anjungan baru untuk mendongkrak produksi minyak dan gas di Blok WMO.
Direktur Utama PHE, Salis Aprilian, mengungkapkan ketiga anjungan itu masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Sesuai kontrak pembangunan, tiga anjungan bernama PHE-38B, PHE-39 dan PHE-54 itu baru tuntas pada akhir September 2012.
"Akhir tahun, produksi PHE WMO ditargetkan terdongkrak pada kisaran 21.000 bph," kata Sulis dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/9). Ia mengutarakan, PHE WMO juga akan mengebor 21 sumur tahun ini, yang terdiri dari sembilan sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan, dan 15 sumur kerja ulang (work over).
Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Gde Pradnyana, menambahkan PHE akan kembali mengoperasikan anjungan lepas pantai, PHE-40. Pengoperasian kembali anjungan yang ditabrak kapal barang pada 2010 itu diawali dengan pelepasan PHE-40 di Tanjung Priok, Jakarta pada Senin ini.
Anjungan akan dikirim ke lokasi Blok WMO yang ada di 70 mil lepas pantai Kabupaten Sampang, Madura. Pemasangan anjungan PHE-40 rencananya dilaksanakan pertengahan hingga akhir September 2012. Saat ini, produksi minyak blok WMO berkisar 10.500 bph.
"Mulai produksi migas pada awal November 2012," kata Gde Pradnyana. Saat tertabrak kapal barang pada 11 Agustus 2010, anjungan PHE 40 (dulu bernama KE-40) mampu memproduksi minyak 1.600 barel per hari (bph) dan gas sekitar 15 juta kaki kubik per hari.
Lapangan ini mulai produksi tahun 2005. Mencapai produksi puncak sebesar 9.500 bph dan 38 juta kaki kubik per hari pada 2007. Senior Executive Vice President & General Manager PHE WMO, Imron Asjhari, menguraikan, PHE WMO menargetkan bisa memproduksi minyak 40.000 bph dan 210 juta kaki kubik gas per hari pada 2016 atau setara 75.000 barel minyak ekuivalen barel per hari (boepd).
Untuk mencapai target tersebut, PHE WMO akan melakukan pengeboran lebih dari 25 sumur eksplorasi dan 75 sumur pengembangan, kerja ulang lebih dari 10 sumur, perawatan pada 37 sumur, serta pemasangan lebih dari 10 anjungan baru hingga 2016.