Senin 10 Sep 2012 22:21 WIB

Masjid Wazir Khan, Berseni Arsitektur Persia (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Wazir Khan di Lahore, Pakistan.
Foto: mango.itgo.com
Masjid Wazir Khan di Lahore, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, Arsitektur masjid yang mengedepankan pola hypostyle ini banyak mendapat pengaruh arsitektur Persia, khususnya zaman Safawiyah.

Meski berpola hypostyle, tata ruang pada bangunan masjid ini terbilang unik lain dari bangunan masjid berpola serupa pada umumnya.

Hypostyle atau Arab-plan  adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering dipakai dan dipelopori oleh Bani Umayyah. Masjid ini berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalam.

Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung jamaah pada hari Jumat. Beberapa masjid berbentuk hypostyle atau masjid yang berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar di atasnya, dan digunakan untuk penopang tiang-tiang. Contoh masjid yang menggunakan bentuk hypostyle adalah Masjid Kordoba, Spanyol, yang dibangun dengan 850 tiang.

 

Beberapa masjid bergaya hypostyle memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah di masjid. Masjid bergaya Arab-plan mulai dibangun pada masa Abbasiyah dan Umayyah.

 

Masjid Wazir Khan dibagi menjadi lima bangunan besar, masing-masing bangunan ini dinaungi sebuah kubah dan menghadap langsung ke sebuah halaman luas. Salah satu dari lima bangunan ini yang berukuran paling besar difungsikan sebagai ruang shalat utama.

Yulianto Sumalyo, dalam buku “Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim”, menulis bahwa bagian halaman dalam atau sering juga disebut dengan sahn seluas 39 x 51 meter persegi ini diperkeras dengan lantai. Sahn merupakan halaman utama dari Masjid Wazir Khan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement