Senin 10 Sep 2012 21:06 WIB

Kekeringan, Pertanian Sukabumi Rugi Rp 127 Miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.
Foto: Antara/Feri Purnama
Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Kekeringan di Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan sektor pertanian mengalami kerugian hingga Rp 127 miliar.

Fakta ini disebabkan banyak areal pertanian padi yang mengalami gagal panen (puso) akibat kesulitan mendapatkan pasokan air.

Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, selama musim kemarau ini sebanyak 2.350 hektare areal persawahan mengalami puso.

Sementara luasan lahan yang mengalami kekeringan berat mencapai sebanyak 5.177 hektare, kekeringan sedang mencapai sebanyak 1.211 hektare, dan kekeringan ringan 506 hektare.

“Jika dihitung dari luasan yang puso dan kekeringan berat, kerugian diperkirakan mencapai Rp 127 miliar,” ujar Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, kepada ROL, Senin (10/9). Jumlah ini akan bertambah banyak jika musim kemarau berkepanjangan.

Menurut Sudrajat, kekeringan areal persawahan tersebar di sejumlah kecamatan terutama di selatan Sukabumi. Di antaranya Kecamatan Cimanggu, Pabuaran, Jampang Tengah, Jampang Kulon, Ciemas, Cidadap, dan Ciracap.

Lebih lanjut Sudrajat menambahkan, dampak kekeringan belum berpengaruh pada target tanam pada 2012 ini. Pasalnya, dari awal tahun hingga sekarag luasan tanam telah mencapai sebanyak 151 ribu hektare. Sedangkan target luas tanam pada tahun ini mencapai sebanyak 153 ribu hektare.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement