REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bersamaan dengan peringatan peristiwa penyerangan menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat sebelas tahun silam, atau yang dikenal dengan 9/11, Dompet Dhuafa mencanangkan pembangunan masjid di Amerika Serikat (AS).
Pembangunan masjid ini sebagai respon atas semakin menggeliatnya gerakan dakwah di Amerika Serikat. “Semakin banyak yang ingin tahu Islam dan penasaran dengan Islam, dan akhirnya semakin banyak pula yang memeluk Islam,” ungkap Direktur Komunikasi dan Sumber Daya Dompet Dhuafa, Arifin Purwakananta, dalam rilisnya yang diterima ROL, Selasa (11/9).
Lebih lanjut Arifin mengatakan, Dompet Dhuafa ingin Islam tidak dipersepsikan negative oleh warga dunia, khususnya Amerika. “Kita ingin menghapus Islamophobia di kalangan masyarakat Barat dengan aktivitas keislaman yang rahmatan lil alamin,” terangnya.
Lebih lanjut Arifin mengatakan, Dompet Dhuafa telah melakukan penjajakan di Amerika untuk membangun masjid ini sebagai pusat kegiatan keislaman di New York, Amerika Serikat. “Krisis yang melanda Amerika telah menyebabkan harga property merosot, itu memungkinkan kita untuk membeli bangunan di sana,” tuturnya.
Masjid yang dananya akan digalang dari masyarakat Indonesia ini nantinya, selain sebagai tempat ibadah, juga akan dijadikan tempat pendidikan, pusat dakwah, pusat budaya dan kantor Dompet Dhuafa Amerika Serikat.
“Kita juga ingin membangun model dakwah Islam yang humanis ala Nusantara di samping masjid yang dikelola muslim dari Arab, India, Pakistan dan Bangladesh,” tukas Arifin.