Selasa 11 Sep 2012 08:53 WIB

Ratusan Korban Kebakaran Mampang Tinggal di Tenda

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kebakaran (ilustrasi).
Foto: Antara/Fenny Selly
Kebakaran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMPANG -- Sekitar 500 orang korban kebakaran di kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan, Ahad (9/9) lalu diungsikan di tujuh tenda. Tujuh tenda terdiri dari dua tenda milik Palang Merah Indonesia (PMI), empat tenda dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan dan satu tenda dari Koramil Mampang.

"Tenda ini akan berdiri hingga enam hari kedepan," ujar M. Sahal, Komandan Mampang, Taruna Siaga Bencana, Kementrian Sosial kepada Republika, Senin (10/9) sore. Lima tenda difungsikan sebagai tempat pengungsi yaitu dua tenda dari PMI, dua tenda Dinas Sosial dan satu tenda Koramil, sedangkan dua tenda dari Dinas Sosial digunakan untuk tempat terima bantuan dan logistik.

Menurut Sahal, berdasarkan hasil rapat dengan kelurahan dari ratusan korban hanya tercatat 12 Kepala Keluarga di lokasi kebakaran, RT 1 dan RT 6, RW 2, Kuningan Barat tersebut. "Mayoritas tidak memiliki KTP Jakarta dan hanya mengikut tinggal saja," ujar Sahal.

Ia mengaku belum mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya oleh dinas sosial terhadap para korban kebakaran yang semuanya pemulung ini. "Sementara kami mengurus bencana ini dulu," ujarnya.

Dalam memenuhi kesediaan pangan korban kebakaran PMI dan Dinas sosial bekerja sama membangun dapur umum. "Kami secara selang-seling hari bergantian menyediakan makanan untuk pengungsi," ujar Indarno Ali, Ketua Regu Layanan Kesehatan PMI Jakarta Selatan di tempat pengungsian.

Ia memaparkan akibat kebakaran kemarin, beberapa orang mengalami luka ringan seperti luka goresan dan luka bakar ringan. "Ada beberapa yang kami rujuk untuk ditangani lebih lanjut tetapi tidak fatal," ujarnya.

PMI telah menyiapkan perlengkapan medis untuk pertolongan pertama jika nanti mereka terjangkit penyakit selama di tenda pengungsi. "Ada satu ambulance yang siaga jika terjadi keadaan darurat," ujarnya.

Kebakaran yang terjadi Ahad (9/9) malam lalu telah meratakan lebih dari 100 lapak pemulung di daerah ini. Menurut keterangan warga, api mulai membesar pada pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dan baru dapat dipadamkan sekitar pukul 8.00 pagi.

Sebanyak 36 mobil pemadam kebakaran dari Jakarta Selatan dikerahkan untuk menjinakan jago merah ini. Penyebab kebakaran adalah arus pendek di lapak yang mudah terbakar hingga akhirnya menyebar hingga melalap dua RT yang dibangun diatas lahan milik Sinar Jaya ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement